Sebagai salah satu bangunan penting di Agama Islam, Ka’bah memiliki posisi penting. Setelah kita bahas tentang talang emasnya di artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas tentang kunci Pintu Ka’bah dan penanggung jawabnya.
Sejak dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS, Ka’bah memiliki satu pintu, yakni di sisi timur laut, berdekatan dengan sudut Hajar Aswad seperti kita saksikan sekarang.
Setelah itu kunci Ka’bah dipegang oleh keluarga Nabi Ismail AS dan keturunannya, hingga kemudian dikuasai oleh Kaum Quraisy sebagai penguasa wilayah dimana Ka’bah berada dan diberikan kepada Keluarga Bani Shaybah. Pada waktu Nabi hijrah ke Madinah dan kemudian menaklukan Makkah, Nabi pun memberikan kuncinya kepada Utsman bin Thalhah (juga dari Bani Syaibah).
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Ambillah kunci ini wahai bani Thalhah, ia akan terus berada pada tangan kalian selama-lamanya, dan tiada yang merebutnya kecuali dia termasuk orang yang zalim.” (HR Thabrani dalam “Mu’jam al-Kabir” no.11234, dan “Mu’jam ash-Shaghir” no.488 dari Abdullah bin Abbas).
Keluarga ini terus dipercaya hingga sekarang, dimana tahun 2024 lalu, Raja Saudi memberikan estafet pemegang kunci kepada Abdul Wahab Al-Shaybah setelah pemegang kunci sebelumnya, Saleh Al-Shaybah wafat Juni 2024 lalu. Abdul Wahab adalah pemegang kunci ke 109 semenjak Ka’bah dari Kaum Quraisy.

Tentang Kunci dan Gembok Ka’bah
Kunci dan Gembok Ka’bah dibuat dari nikel dan dilapisi emas dengan ayat Al Qur’an tertulis di gemboknya. Tentu saja, karena usia, kunci tersebut sudah dibuat ulang/diperbaiki, sehingga ada beberapa versi.
Pada abad 2008 lalu, sempat ada lelang kunci Ka’bah dan dibeli oleh pembeli anonim senilai US$18.1 juta (senilai Rp. 298 milyar sekarang). Selain itu ada 48 versi kunci yang dibuat semasa Kekaisaran Ottoman menguasai Saudi Arabia. Salah satu kuncinya bisa dijumpai di Museum Tokapi, Istanbul, Turkiye.

Setiap kali Ka’bah dicuci (setiap 1 Muharram tiap tahunnya), gembok pintu Ka’bah akan dibuka menggunakan kunci tersebut. Selain itu, pintu Ka’bah akan dibuka (menggunakan kunci tersebut) setiap kali ada tamu negara Kerajaan Saudi Arabia yang diizinkan masuk.
Jika sebelumnya pintu Ka’bah dihiasi perak, pada tahun 1979, Kerajaan Saudi memperbaikinya dengan menghiasi emas di pintu tersebut. Kini pintunya memiliki berat 300 kg.
Jangan Hanya Mendengar Kisahnya
Sebagai umat Islam yang tiap hari sholat menghadap Ka’bah, sebaiknya kita juga pernah melihat langsung, bahkan menyentuh bangunan Ka’bah. Jangan hanya mendengar/tahu kisahnya saja.
Yuk, kita azzamkan untuk bisa melihatnya dan sholat langsung di hadapannya, tanpa halangan apapun. Aamiin Yaa Robbaal ‘Aalamiin